Get Chitika | Premium

Gaya Hidup Sehat yang Dibutuhkan Rakyat

Sunday, February 14, 2010

Program kesehatan seharusnya tidak saja indah di atas kertas tapi juga harus dilaksanakan. Terutama mengarahkan program agar masyarakat tetap sehat sehingga tak perlu dana pengobatan gratis.

Ahli penyakit dalam Dr Ari Fahrial Syam, mengungkapkan anggaran kesehatan jangan melulu untuk proyek-proyek pengobatan gratis tetapi juga membuat program-program bagaimana masyarakat tetap sehat dan tidak sakit.

“Konsep pengobatan gratis yang menjadi trend dan ujung tombak kabinet sebelumnya dan hal ini juga diikuti para penguasa di daerah, seharusnya bisa digeser ke program hidup sehat tanpa sakit sehingga tidak perlu sering berobat walau pembiayaannya murah atau gratis,” papar dokter di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM itu



Ia melihat, upaya-upaya bersifat reaktif seharusnya sudah ditinggalkan. Konsep pembangunan kesehatan adalah ‘Masyarakat Hidup Sehat Tanpa Sakit’. Ia mengingatkan agar Puskesmas diberdayakan bukan saja sebagai pusat pelayanan kesehatan pertama tetapi juga ujung tombak pemberdayaan masyarakat untuk dapat hidup mandiri di bidang kesehatan.

Yang terjadi saat ini adalah, pemerintah pusat merasa bahwa masalah Puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan rakyat adalah masalah daerah di sisi lain masyarakat juga berharap pusat dapat melaksanakan programnya langsung ke daerah.

Ia mengakui, pada kondisi yang serba terbatas dan dukungan pemerintah yang kurang optimal akhirnya masyarakat harus mampu untuk mempersiapkan dirinya sendiri. Hidup bersih dan selalu mengkonsumsi buah serta sayur-sayuran serta melakukan olah raga teratur dan istirahat yang cukup merupakan gaya hidup yang harus selalu dipertahankan.

Berhenti merokok, tidak mencoba Narkoba dan tidak minum-minuman beralkohol serta hanya berhubungan seks dengan suami atau istri yang sah juga seharusnya menjadi trend kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah tentu harus mendukung dengan program-programnya agar masyarakat bisa hidup lebih sehat.

Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) itu juga memaparkan, permasalahan kesehatan yang muncul sepanjang 2009 bisa menjadi antisipasi untuk tahun depan. Seperti masalah yang didominasi kasus infeksi, penyakit degeneratif dan kasus-kasus akibat bencana alam.

Antisipasi berbagai bencana harus dilakukan mengingat tahun depan pun bangsa ini tidak bisa terhindar dari berbagai bencana alam. Tim bantuan untuk menanggulangi bencana baik dari unsur pemerintah dan masyarakat termasuk institusi pendidikan harus selalu siap dan tetap dalam koordinasi pemerintah.

“Target-target pembangunan kesehatan harus jelas untuk memperlambat perkembangan penyakit baik penyakit infeksi dan non infeksi termasuk penyakit degeneratif dan termasuk penyakit akibat gangguan jiwa karena faktor stress,” paparnya.

Penyakit infeksi yang cukup membuat trenyuh adalah peningkatan kasus filariasis di beberapa tempat di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Peningkatan kasus ini menunjukkan bahwa pemerintah telah gagal mengatasi penyakit ini yang seharusnya angka kejadiannya sudah bisa ditekan sampai di bawah 1%.

Namun pada kenyataannya saat ini masih di atas 10%. Saat ini Indonesia masih menjadi negara terbesar penyumbang kasus filiariasi dunia selain India, Nigeria dan Bangladesh.

Penyakit infeksi lain yang juga mendominasi adalah kasus rabies khususnya di beberapa daerah yang memang jumlah anjingnya relatif lebih banyak seperti di Pulau Bali.

Indonesia juga terkena dampak global yang mengalami pandemik infeksi swine flu (Influensa tipe A H1N1) walau pada akhirnya kasus yang semula sempat dikhawatirkan menjangkiti jamaah haji tidak terjadi seperti prediksi semula.

Belum lagi laporan selalu adanya kasus demam berdarah dan malaria yang terjadi sepanjang tahun. Demam berdarah dengue (DHF) masih menjadi endemis dan kasusnya selalu ditemukan sepanjang tahun terutama di kota-kota besar.

Lalu bagaimana dengan penanganan kasus TBC dan HIV/AIDS. Hinggga saat ini penanganan penyakit ini masih belum optimal mengingat kasus yang ditemukan di tengah masyarakat makin hari makin banyak. Penyakit HIV AIDS juga mengalami pertumbuhan yang pesat dibandingkan negara tetangga.

“Kita juga dikagetkan dengan meninggalnya beberapa selebritis dan tokoh nasional yang meninggal mendadak dan berhubungan dengan serangan jantung. Hal ini jelas berhubungan dengan gaya hidup dari masyarakat kita yang berubah sehingga penyakit degeneratif lebih banyak ditemukan pada usia lebih muda,” paparnya.

Peningkatan penyakit degeneratif ini berhubungan dengan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang melakukan aktifitas olah raga.


Baca artikel terkait lainnya :



0 comments:

 
 
 
free counters